Sesar
adalah struktur rekahan yang telah mengalami pergeseran. Secara geometris sesar
merupakan struktur bidang, walaupun keberadaannya dilapangan dapat berupa
bidang atau jalur sesar. Sesar umumnya berhubungan dengan struktur yang lain
terutama rekahan secara umum, lipatan, bidang belahan dan sebagainya.
Gejala sesar
secara umum ada 2 yaitu Gejala Primer dan Gejala Sekunder, gejala-gejala
tersebut dapat dikenal di lapangan sebagai berikut :
A. Gejala
Primer
Gejala primer adalah gejala sesar yang sangat kuat
sebagai data yang merupakan bukti adanya sesar,dimana terbentuk langsung dari
pengaruh sesar itu sendiri.gejala primere ini sudah cukup merupakan buktin
adanya sesar,dsan tiodak perlu harus dihadirkan gejala sekunder,disini data
sekunder hanya merupakan data penembah untuk penarikan jalur sesar pada
peta,jalur yang dilalui sesar disebut zona sesar.zona sesar dapat berukuran
sempit atau cukup lebar hingga ribuan meter.zona sesar dapat memanjang lurus
dan dapat pula melengkung dan berpotongan,tergantung dari jenis sesar,yang
tentunya berasal dari adanya gaya pembentuk sesar tertentu pula.seperti:
1. Joints (kekar)
Gejala ini
banyak ditemukanm disepanjang zona sesar,yaitu terbentuk akibat adanya
pergeseran blok dan mungkin bersifat kekar tension,dengan petunjuk analisis
kekar,maka sifat dan arah sesar yang disertainya dapat diketahui.
2. Friction breccia (breksi sesar)
Friction
breccia atau fault breccia diartikan sebagai breksi yang terbentuk akibat
pengaruh langsung dari suatu sesar,yang komponennya tersusun dari hancuran
batuan yang tersesarkan.breksi sesar lebih banyak terbentuk pada batuan yang
lebih mudah remuk.breksi sesar dapat dipakai untuk menentukan arah gerakan
sesar dengan memperhatikan susunan dan sifat penyebaran ukuran fragmennya,bila
ditemukan gradasi orientasi fragmenya,maka kearah kasar menunjukkan arah
geseran blok dihadapannya.suatu breksi sesar yang dapat terlihat oleh batuan
beku,apabila sewaktu terjadinya pergeseran disertai dengan injeksi magma atau
berupa intrusi maupun lelehan,pada zona sesar tersebut.
3. Scratchs
Scratchs atau
goresan yang terdapat pada bidang sesar,scratchs berasal dari adanya tonjolan
batuan pada saat berlangsungnya pergeseran,seperti halnya pada cermin sesar
maka arah geseran sesar dapat ditentukan.
4.Spur
Spur merupakan
tumpukan material halus pada bidang sesar,spur berasal dari hancuran batuan
yang tersaesarkan.biasanya spur terbentuk karena material hancuran terangkut
pada suatu permukaan tidak rata atau gerakan sesar berhenti.arah geaseran dapat
ditentukan dengan melihat dibagian mana yang menyebabkan spur tersebut
tersangkut,itulah arah geseran dihadapannya.
5. Slickensides/cermin
sesar
Gejala ini
disebut pula cermin sesar yaitu kenampakan-kenampakan adanya suatu kesan
goresan halus dan licin,akibat gesekan kedua blok batuan yang
tersesarkan.goresan yang sifatnya licin ini dapa pula berbentuk kasar dan tidak
perlu selalu rata,cermin sesar ada kecenderungan lebih banyak terbentuk pada
sesar geser dimana pembentukannya dengan tekanan yang relative tinggi,tanpa
gelombang energi atau gerakan yang tidak merata baik kecepatan maupun
arahnya.cermin sesar dapat ditemukan sebagai bidang sesar dan sulit dibedakan
dengan bidang kekar gerus atau bidang foliasi batuan.
6. Drag fold
Gejala
pelengkungan ujung lapisan batuan diantara blok yang bergeseran turun atau
naik,dapat ditemukan pada sesar turun atau sesar naik.
7.Mylonite
Adalah
miccrobreccia,biasanya berstruktur foliasi halus atau laminasi
gerusan.dilapangan mylonite dapat ditemukan menyerupai lempung pada bidang
sesar.terbentuk pada daerah lebih dalam dari pada breksi sesar,akan tetapi bila
dijumpai bersamaan dengan breksi sesar,maka akan menunjukkan adanya perubahan
kondisi tekanan yang tidak merata.terbentuk pada tekanan yang tinggi.
8. Discontinuity of
structures
Kenampakan
suatu lapisan batuan yang menghilang dengan tiba-tiba digantikan dengan lapisan
yang lainnya,umumnya dengan jurus dan kemiringan yang berbeda yang tampak
secara lateral.
9. Trail
Trail adalah
semacam hancuran seperti spur yang ukurannyalebih kasar dan dapat pula
menentukan arah geseran sesar seperti pada spur,
10.Repeatedly of
rock formation
Gejala ini
adalah kenampakan perulangan lapisan batuan atau formasi batuan secara
lateral,terbentuk akibat pergeseran lateral lapisan batuan,yang berkembang pada
sesar mendatar.
B.
Gejala Sekunder
Gejala sekunder
adalah suatu kenampakan berupa indikasi adanya sesar,akan tetapi bukan pengaruh
langsung dari suatu sesar,kehadirannya tanpagejala primer memungkinkan
penafsiran sesar yang diperkirakan,dan apabila gejala sekunder ditemukan
bersama gejala primer,hal ini lebih baik karena disini gejala sekunder
berfungsi sebagai pelengkap gejala primer untuk menarik atau menafsirkan suatu
sesar,seperti:
1. Triangular Facets
Kenampakan
lereng bukit yang menyerupai jajaran segitiga-segitiga yang memanjang lurus dan
biasanya latar depannya berupa topografi relatif datar dengan endapan kipas
alluvial,hal ini terjadi sebagai hasil sisa erosi setelah terjadi perubahan
slope akibat sesar turun.
2.Silisifikasi
Karena zona
sesar merupakan zona yang lemah,maka dapat berfungsi sebagai jalur yang lebih
mudah untuk dilewati larutan baik larutan hidrotermal maupun hasil pelarutan
kimiawi,dan bahkan dalam dimensi besar zona sesaar dapat dilalui suatu intrusi
batuan beku,hingga biasanya pola intrusi dapat mengungkapkan pola struktur
geologi suatu daerah.
2. Break ib a stream profile
Terpotongnya
penampang sungai secara melintang oleh sesar,yang terbentuk pada sesar
turun,sehingga sungai akan menampakkan air terjun.
4.Fault scarps
(gawir sesar)
Fault scarps
atau gawir sesar yaitu suatu gawir memanjang mengikuti zona sesar,dapat
ditemukan pada zona sesar turun atau sesar naik,dalam keadaan tertentu scarps
dapat ditemukan pada sesar geser bila suatu bukit yang terpotong.dalam peta
topografi scarps dapat ditunjukkan oleh adanya kelurusan kontur yang rapat.
5. Differences in
sedimentary fasies
Dilapangan
dapat pula ditemukan perubahan facies akibat engaruh structure,yaitu lapisan
tua menindih lapisan muda,dimana faciesnya berbeda,terbentuk karena batuan tua
terdorong keatas hingga menumpangi batuan yang muda,hal ini terjadi pada sesar
naik.
6. Offset Ridges
Offset ridges
atau pergeseran punggung ukit akibat pengaruh sesar geser,banyak ditemukan pada
kompleks pegunungan yang terpotong oleh sesar mendatar.
7. Mineralisasi
Juga seperti
halnya silisifikasi,yaitu terbentuknya mineral tertentu seperti mineral logam
dasar pada zona-zona sesar tersebut
.
8. Crushed and land
slide
Sesar gerus
biasanya dapat menyebabkan mineral feldsfar apabila mendapat suatu kenaikan
tekanan yang tinggi,remukan batuan akan lebih banyak terbentuk,menyebar dan
mengikuti zona sesar.permukaan lapisan batuan menyebabkan kondisi batuan tidak
stabil sehingga dapat menyebabkan longsoran terutama pada zona sesar aktif.
9. Springs (mata
air)
Mata air yang
timbul akibat terpotongnya suatu formasi akuifer,dapat menunjukkan suatu
indikasi sesar,penjajaran mata air akan lebih dimungkinkan oleh keterdapatan
suatu jalur sesar.mata air panas diluar jalur gunung api dapat mengindikasikan
sesar aktif,hal ini terbentuk dari akibat gesekan atau tekanan yang membesar
pada kedalaman yang mana formasi akuifer terpotong oleh sesar sehingga air
panas muncul kepermukaan sebagai indikasi sesar aktif.
10. Offset Stream
Kenampakan
adanya pergeseran aliran sungai akibat sesar mendatar,bentuk sungai membelok
dengan tiba-tiba,melalui jalur sesar yang lurus,bentuk ini menampakkan suatu
meander yang lekas pada daerah sesar dalam bentuk meanser patah.
11. Kaolinization
dan sphjeroidal weathering
Pada batuan
yang banyak mengandung mineral feldsfar apabila mendapat suatu kenaikan tekanan
dan temperature,maka akan terjadi ubahan mineral feldsfar dan membentuk kaolin
yang biasanya pada permukaan batuan tersebut disertai dengan pelapukan kulit
bawang (pengelupasan).
12.Sesar Turun
Pada sesar
turun yang bersifat tumbuh,bila terjadi pengendapan diatasnya akan menyebabkan
variasi dari pada ketebalan sediment yang berbeda.pada bagian yang
turun,sediment akan lebih tebal dibanding dengan bagian yang naik.hal ini akan
nampak jelas apabila diadakan pemboran atau penggalian didaerah sesar tersebut.
13. Mikrofold
Lipatan kecil
yang terdapat pada batuan yang tersesarkan,akibat tekanan yang bekerja pada
batuan plastis,hal ini dapat terjadi pada bagian hanging wall sesar naik.
14.
Timbulnya suatu terumbu karang disepanjang pantai dengan undak-undak gelombang
dapat merupakan indikasi atau gejala pensesaran naik,begitu pula
sebaliknya atau berkembang sesar turun
yang aktif.
15.Topografi Differences
of rocks
Pada sesar
turun dan sesar naik,dapat memberikan suatu kenampakan topografi yang berbeda
dimana suatu batuan yang sama ditemukan bersamaan pada topografi yang sangat
berbeda.pada kenampakan ini dapat ditemukan gejala sesar lainnya berupa
kelainan topografi.
16.Pembentukan
danau pada daerah relative tinggi
Ini dapat
terjadi jika suatu aliran sungai terpotong oleh sesar turun dimana bagian yang
turun adalah bagian hulu sungai sehingga air sungai selanjutnya akan tertampung
membentuk danau-danau.
17. Gejala-gejala
gerakan tanah
Gejala gerakan
tanah sepanjang zona sesar seperti creeping,lngsoran dan lain-lain.aktifitas
sesar yang bekerja terus menerus menyebabkan terganggunya klestabilan dan
resistensi batuan atau topografi,sehingga dapat menimbulkan
gerakan tanah atau batuan.
18.
Batuan
kwarter yang tersesarkan terlebih pada batuan resen yang dapat
menunjukkan indikasi sesar aktif,seperti pada sesar yang terjadi pada
batukarang kwarter dan dapat pula berupa kekar memanjang pada endapan alluvium.
19. Differences in
strike and dip sedimentary rocks
Perbedaan
strike dan dip batuan sediment dapat terjadi oleh pengaruh
pensesaran.pergeseran lapisan batuan akibat sesar dapat menyebaban adanya
perbeaan strike dan dip batuan sediment diantaranya blok yang saling bergeser
paa sesar turun dapat menyebabkan perubahan dip yang mencolok,sedang pengaruh
sesar mendatar,perubahan dip akan terjadi namun dalam keaadaan kacau akibat
tektonik yang kuat,sehingga strike juga berubah.
20. Lithologic
Boundaries
Batas litologi
yang kacau yang juga kadang overlap diantara batuan dapat menunjukkan adanya
sesar,utamanya pada sesar naik,sedangkan
pada sesar turun dan sesar mendatar dapat menyebabkan batas litologi yang
relative lurus tegas dan panjang
21.
Escapment
gejala struktur
yang hamper sama dengan gawir namun gejala ini lebih besar
22.
Soil
purba/Paleosoil
Dijumpai adanya
soil yang berumur paleosen yang dijumpai pada permukaan bumi hali ini jelas
diakibatkan oleh adanya sesar.
23.
dijumpai adanya Ofiolit dan Melange
24. Air
Terjun
Air terjun terbentuk dari adanya patahan atau turunnya suatu perlapisan
batuan secara tiba tiba yang dilalui oleh aliran air. Umumnya air terjun
dijumpai akibat adanya sesar turun
25. Zona hancuran
Zona hancuran merupakan daerah lemah dimana dilalui oleh sesar yang
mengakibatkan batuan yang terdapat pada daerah tersebut mengalami penghancuran
yang kemudian akan membentuk kumpulan dari blok batuan yang hancur.
26. Jalur Kataklasis
Gejala sesar pada batuan kristalin sangat sukar untuk dikenali disebapkan
tidak adanya lapisan lapisan petunjuk. Di daerah yang terdiri dari batuan yang
homogen, sesar biasanya dapat dikenali dengan adanya jalur jalur kataklastis.
Kadang kadang hanya dapat dikenali dibawah mikroskop.
27. Perubahan vegetasi yang mencolok ,
artinya pada suatu topografi terdapat perubahan vegetasi. Pertumbuhan vegetasi yang
berbeda juga mengindikasikan adanya sesar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar