Sabtu, 28 April 2012

struktur - struktur khusus pada endapan bijih dan hydrothermal, serta alterasi hydrothermal.

BAB I
 PENDAHULUAN



A.    Latar  Belakang Masalah


Sekarang ini, metode pembelajaran di dunia kampus telah berubah. Pemerintah mengubahnya dengan maksud agar lulusan-lulusan Universitas nantinya dapat lebih berkwalitas. Oleh karena itu, latar belakang penyusunan makalh ini adalah dimaksudkan agar mahasiswa lebih aktif dalam mencari materi dan bahan kuliah, sehingga dosen hanya berperan sebagai mediator dan system SCL (Student Center Learning)  di kampus Unhas ini dapat terlaksana.


B.    Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca nantinya dapat lebih memahami daripada materi struktur - struktur khusus pada endapan bijih dan hydrothermal, serta alterasi hydrothermal.


C.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat kami buat berkaitan dengan pembahasan nantinya adalah sebagai berikut :
1.    Apa pengertian dari struktur - struktur khusus pada endapan bijih, minimal 5 lengkap dengan gambarnya ?
2.     a. Apa pengertian dari Hydrotermal ?
b. Apa pengertian Alterasi Hydrotemal ?
 c. Gamabarkan Proses Hydrotermal ?
d. Apa pembagian zona alterasi Hydrotermal ?


BAB II
PEMBAHASAN




II.1    Struktur – Strktur Khusus Pada Endapan Bijih

Lima Struktur khusus dan proses pembentukannya yaitu :
-    Struktur Comb yaitu struktur yang menyerupai sisir dimana struktur ini terbentuk akibat adanya pengisian celah-celah oleh larutan magma yang selanjutnya mengakibatkan mineral sepanjang dinding bagian dalam rekahan yang selanjutnya kristal-kristal ini tumbuh kebagian tengah dari rekahan sehingga bentuk atau morfologinya menyerupai sisir.
-    Struktur Banded yaitu struktur yang menunjukkan adanya kesan perlapisan pada tubuh bijih atau mineral dimana mineral atau bijih yang terbentuk bersifat homogen, hal ini terjadi akibat adanya pengisian rekahan oleh larutan magma dimana terjadi proses pembekuan dan pengkristalan mineral-mineral secara bertahap, struktur ini juga biasa berupa pepanjangan dari struktur Comb dimana pertumbuhan mineral terjadi secara sempurna sehingga menutupi rekahan yang ada.
-    Struktur Dissaminated merupakan struktur yang memperlihatkan adanya kenampakan mineral yang tersebar secara merata hal ini pada umumnya diakibatkan oleh proses differensiasi dan kristalisasi magma.
-    Struktur Segregasi/Segregation structure merupakan struktur yang memperlihatkan adanya kumpulan mineral atau dengan kata lain terbentuk mineral yang terkonsentrasi pada suatu tempat pada tubuh batuan, proses ini biasanya diakibatkan oleh proses differensiasi gravity.
-    Struktur Kombinasi merupakan struktur yang terbentuk akibat perpaduan atau gabungan dari struktur yang berbeda misalnya gabungan antara struktur comb dan vug.


II. 2 a. Hydrotermal

        Hydrotermal berkaitan dengan air panas yang biasa dipakai dalam pembentukan logam melalui pemanaasan (dengan cairan panas yg naik dr magma yang mendingin).
    Hidrotermal merupakan suatu proses pembentukan mineral yang terjadi disekitar sumber dari panas bumi didalam kulit bumi yang terjadi akibat adanya injeksi dari magma terhadap air dengan kata lain terjadi pelarutan oleh magma sisa yang bercampur dengan air tanah sehingga mengalami pengkristalan


b. Alterasi Hydrotermal

    Sebelum membahas alterasi hydrothermal, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari pada alterasi itu sendiri.  Jadi, proses Alterasi adalah proses yang mengakibatkan terjadinya suatu mineral baru pada tubuh batuan yang merupakan hasil ubahan dari mineral yang telah ada sebelumnya yang mana diakibatkan oleh terjadinya reksi antara batuan dengana larutan magma yaitu larutan Hydrotermal ataupun akibat kontak dengan atmosfer. Jadi, Alterasi hidrotermal adalah ubahan pada batuan yang diakibatkan oleh proses panas uap/panas air.

Seperti yang terlihat pada gambar – gambar di bawah ini.









Gambar 1. Alterasi hidrotermal



c. Gambar dari proses hydrothermal


Seperti yang kami katakan pada halamn sebelumnya bahwa Hidrotermal merupakan suatu proses pembentukan mineral yang terjadi disekitar sumber dari panas bumi didalam kulit bumi yang terjadi akibat adanya injeksi dari magma terhadap air dengan kata lain terjadi pelarutan oleh magma sisa yang bercampur dengan air tanah sehingga mengalami pengkristalan.
    Jadi,  proses ini berkaitan dengan air panas yang biasa dipakai dalam proses  pembentukan logam melalui pemanasan (dengan cairan panas yang naik dari magma yg telah mengalami pendinginan). Gambar dari proses hydrothermal dapat dilihat di bawah ini.




Gambar 2. Proses hidrotermal

Jelas terlihat pada gambar diatas bahwa proses hidrotermal itu terjadi karena adanya percampuran antara magma yang memilki sumber panas magmatik dengan aliran panas konduktif dengan arus konveksi bercampur dengan air tanah kemudian mengalami pengkristalan.


d. Pembagian zona – zona alterasi hydrothermal

Untuk pembagian zona – zona alterasi hydrothermal dapat kami paparkan dengan memberikan gambar atau bagan seperti di bawah ini.



Gambar 3. Zona – zona alterasi hydrotermal

Secara garis besar, zona alterasi hydrothermal ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
-    Upper Package
-    Lower Package

Dari kedua pembagian besar inilah zona-zona itu kembali dibagi menjadi 5 bagian yaitu :


Upper Package

1.    Zona 1, Andesit lahar, dengan kedalaman 762 m – 800 m.
2.    Zona 2, Quartz-phyric decide flow-dome rocks, lahars, dan tufa. Dengan kedalaman 800 m – 1101 m.

Lower Package

3.    Zona 3, Andesit flow and Lahar, dengan kedalaman 1101 m – 1150 m.
4.    Zona 4, Andesit tuff, dengan kedalaman 1150 m – 1171 m.
5.    Zona 5, Andesite lahars, flows, dan tuff. Dengan kedalaman 1171 m –
18 30 m.








BAB III
PENUTUP


III.1 Kesimpulan
   
Dari pembahasan pada halaman – halaman sebelumnya, dapat di ambil beberapa kesimpulan, yaitu seperti di bawah ini.
-    Lima Struktur khusus dan proses pembentukannya yaitu : Struktur Comb, Struktur Banded, Struktur Dissaminated, Struktur Segregasi/Segregation structure, Struktur Kombinasi.
-    Hidrotermal merupakan suatu proses pembentukan mineral yang terjadi disekitar sumber dari panas bumi didalam kulit bumi yang terjadi akibat adanya injeksi dari magma terhadap air
-    Alterasi hidrotermal adalah ubahan pada batuan yang diakibatkan oleh proses panas uap/panas air.
-    Pembagian dari zona alterasi hydrothermal adalah :

Upper Package
1.    Zona 1, Andesit lahar, dengan kedalaman 762 m – 800 m.
2.    Zona 2, Quartz-phyric decide flow-dome rocks, lahars, dan tufa. Dengan kedalaman 800 m – 1101 m.

Lower Package
3.    Zona 3, Andesit flow and Lahar, dengan kedalaman 1101 m – 1150 m.
4.    Zona 4, Andesit tuff, dengan kedalaman 1150 m – 1171 m.
5.    Zona 5, Andesite lahars, flows, dan tuff. Dengan kedalaman 1171 m – 18 30 m.


III.2 Saran

    Cara pembelajaran dalam kelas sudah bagus sehingga  harus dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi, sehingga kedepannya tidak aka nada efek dari teman-teman yang mengikuti kuliah.

Pencemaran Lingkungan

 Konssep-Konsep Untuk Memahami Masalah Lingkungan Dan Pencemaran Oleh Industri. Seringkali ditemukan pernyataan yang menyamakan istilah ekologi dan lingkungan hidup, karena permasalahannya yang bersamaan. Inti dari permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya. Ilmu tentang hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya di sebut ekologi.
     Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dengan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupannya dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
     Dari definisi diatas tersirat bahwa makhluk hidup khususnya merupakan pihak yang selalu memanfaatkan lingkungan hidupnya, baik dalam hal respirasi, pemenuhan kebutuhan pangan, papan dan lain-lain. Dan, manusia sebagai makhluk yang paling unggul di dalam ekosistemnya, memiliki daya dalam mengkreasi dan mengkonsumsi berbagai sumber-sumber daya alam bagi kebutuhan hidupnya.
     Di alam terdapat berbagai sumber daya alam. yang merupakan komponen lingkungan yang sifatnya berbeda-beda, dimana dapat digolongkan atas :
- Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable natural  resources)
- Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable natural resources).

Berbagai sumber daya alam yang mempunyai sifat dan perilaku yang beragam tersebut saling berinteraksi dalam bentuk yang berbeda-beda pula. Sesuai dengan kepentingannya maka sumber daya alam dapat dibagi atas;
(a). fisiokimia seperti air, udara, tanah, dan sebagainya,
(b). biologi, seperti fauna, flora, habitat, dan sebagainya, dan
(c). sosial ekonomi seperti pendapatan, kesehatan, adat-istiadat,   agama, dan lain-lain.

     Interaksi dari elemen lingkungan yaitu antara yang tergolong hayati dan non-hayati akan menentukan kelangsungan siklus ekosistem, yang didalamnya didapati proses pergerakan energi dan hara (material) dalam suatu sistem yang menandai adanya habitat, proses adaptasi dan evolusi.
     Dalam memanipulasi lingkungan hidupnya, maka manusia harus mampu mengenali sifat lingkungan hidup yang ditentukan oleh macam-macam faktor. Berkaitan dengan pernyataan ini, sifat lingkungan hidup dikategorikan atas dasar :

(1). Jenis dan jumlah masing-masing jenis unsur lingkungan hidup    tersebut,
(2). hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan hidup tersebut,
(3). kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup, dan 
(4). faktor-faktor non-materil, seperti cahaya dan kebisingan.

Dewasa ini, seiring dengan meningkatnya  modernisasi global, maka ada dua dampak yang sangat bertentangan yang akhirnya muncul, dan akhirnya juga menjelma  sebagai masalah  global. Kedua hal tersebut  adalah dampak positif dan negatif. Dimana dampak positifnya  adalah semakin meningkatkan taraf hidup manusia dalam hal social ekonomi dikarenakan globalisasi industri – industri. Namun, dampak negatifnya pun muncul seiring dengan hal tersebut. Diantaranya  adalah masalah pencemaran lingkungan, dan hal – hal tersebutlah yang akan di bahas dalam paper  ini.
    Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.

Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :
1. Erosi dan curah hujan yang tinggi.
2. Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
3. Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.

Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir dan membunuh hama yang menyerang lahan pertanian.
DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada manusia.
DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan terakumulasi hingga mengakibatkan efek yang lebih menakutkan.

Akibat adanya biological magnification / pembesaran biologis pada organisme yang disebabkan oleh penggunaan DDT.
a. merusak jaringan tubuh makhluk hidup
b. menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan
c. menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya tidak dapat menetas.
d. lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.

Macam – macam Pencemaran Lingkungan

Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran lingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.

Polusi Pencemaran Lingkungan
     Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Pencemaran Air
     Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
Masuknya limbah ke dalam air yang mengakibatkan fungsi air turun sehingga tidak mampu lagi mendukung
aktifitas manusia dan menyebabkan timbulnya masalah penyediaan air bersih. Bagian terbesar yang menyebabkan pencemaran air adalah limbah cair dari industri,di samping limbah padat berupa sampah
domestik.


                                                                 Gbr 1. Pencemaran Air

Sumber-sumber Pencemaran Air Meliputi:

a. Limbah Rumah Tangga
     Limbah rumah tangga merupakan pencemar air terbesar selain limbah-limbah industri, pertanian dan bahan pencemar lainnya. Limbah rumah tangga akan mencemari selokan, sumur, sungai, dan lingkungan sekitarnya. Semakin besar populasi manusia, semakin tinggi tingkat pencemarannya.
     Limbah rumah tangga dapat berupa padatan (kertas, plastik dll.) maupun cairan (air cucian, minyak goring bekas, dll.). Di antara limbah tersebut ada yang mudah terurai yaitu sampah organik dan ada pula yang tidak dapat terurai. Limbah rumah tangga ada juga yang memiliki daya racun tinggi, misalnya sisa obat, baterai bekas, air aki.    Limbah-limbah tersebut tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3).
Tinja, air cucian, limbah kamar mandi dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis (seperti bakteri, jamur, virus, dan sebagainya) yang akan mengikuti aliran air.

b. Limbah Lalu Lintas

     Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah, tumpahan minyak dari kapal tangker. Tumpahan minyak akibat kecelakaan mobil-mobil tangki minyak dapat mengotori air tanah. Selain terjadi di darat, pencemaran lalu lintas juga sering terjadi di lautan. Semuanya sangat berbahaya bagi kehidupan.

c. Limbah Pertanian
     Limbah pertanian berupa sisa, tumpahan ataupun penyemprotan yang berlebihan misalnya dari pestisida dan herbisida. Begitu juga pemupukan yang berlebihan. Limbah pestisida dan herbisida mempunyai sifat kimiayang stabil, yaitu tidak terurai di alam sehingga zat tersebut akan mengendap di dalam tanah, dasar sungai, danau serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme-organisme yang hidup di dalamnya.
Pada pemakaian pupuk buatan yang berlebihan akan menyebabkan eutrofikasi pada badan air/perairan terbuka.

Penanggulangan Pencemaran Air
Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan melalui:
•        Perubahan perilaku masyarakat
•        Pembuatan kolam/bak pengolahan limbah cair

1.    Perubahan Perilaku Masyarakat
     Secara alami, ekosistem air dapat melakukan “rehabilitasi” apabila terjadi pencemaran terhadap badan air. Kemampuan ini ada batasnya. Oleh karena itu perlu diupayakan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran air. Untuk mengatasi pencemaran air dapat dilakukan usaha preventif, misalnya dengan tidak membuang sampah dan limbah industri ke sungai. Kebiasaan membuang sampah ke sungai dan disembarang tempat hendaknya diberantas dengan memberlakukan peraturan-peraturan yang diterapkan di lingkungan masing-masing secara konsekuen. Sampah-sampah hendaknya dibuang pada tempat yang telah ditentukan.Masyarakat di sekitar sungai perlu merubah perilaku tentang pemanfaatan sungai agar sungai tidak lagi dipergunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan tempat mandi-cuci-kakus (MCK). Peraturan pembuangan limbah industri hendaknya dipantau pelaksanaannya dan pelanggarnya dijatuhi hukuman. Limbah industri hendaknya diproses dahulu dengan teknik pengolahan limbah, dan setelah memenuhi syarat baku mutu air buangan baru bisa dialirkan ke selokan-selokan atau sungai. Dengan demikian akan tercipta sungai yang bersih dan memiliki fungsi ekologis.

Tindakan yang Perlu Dilakukan oleh Masyarakat:
1.  Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll.
2.  Tidak menggunakan sungai atau danau untuk tempat mencuci truk, mobil dan sepeda motor
3.  Tidak menggunakan sungai atau danau untuk wahana memandikan ternak dan sebagai tempat kakus
4.  Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu
2    Pembuatan Kolam Pengolah Limbah Cair

     Saat ini mulai digalakkan pembuatan WC umum yang dilengkapi septic tank di daerah/lingkungan yang rata-rata penduduknya tidak memiliki WC. Setiap sepuluh rumah disediakan satu WC umum. Upaya demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah dan sehat karena dapat menghindari pencemaran air sumur / air tanah. Selain itu, sudah saatnya diupayakan pembuatan kolam pengolahan air buangan (air cucian, air kamar mandi, dan lain-lain) secara kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke selokan atau sungai.
     Untuk limbah industri dilakukan dengan mengalirkan air yang tercemar ke dalam beberapa kolam kemudian dibersihkan, baik secara mekanis (pengadukan), kimiawi (diberi zat kimia tertentu) maupun biologis (diberi bakteri, ganggang atau tumbuhan air lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji kebersihan air dari polutan yang berbahaya. Reaksi ikan terhadap kemungkinan pengaruh polutan diteliti. Dengan demikian air yang boleh dialirkan keluar (selokan, sungai dll.) hanyalah air yang tidak tercemar.

     Salah satu contoh tahap-tahap proses pengolahan air buangan adalah sebagai berikut:
a)   Proses penanganan primer, yaitu memisahkan air buangan dari bahan-bahan padatan yang mengendap atau
mengapung.
b)   Proses penanganan sekunder, yaitu proses dekomposisi bahan-bahan padatan secara biologis
c)   Proses pengendapan tersier, yaitu menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan tersuspensi, terlarut atau berwarna dan bau. Untuk itu bisa menggunakan beberapa metode bergantung pada komponen yang ingin dihilangkan.

-    Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida untuk mengendapkan fosfor.
-    Adsorbsi, yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau bau.
-    Elektrodialisis, yaitu menurunkan konsentrasi garam-garam terlarut dengan menggunakan tenaga listrik
-    Osmosis, yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik maupun mineral dari air
-    Klorinasi, yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit
Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan seperti di atas, tetapi bergantung pada jenis limbah yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak tercemar yang siap dialirkan ke badan air dan lumpur yang siap dikelola lebih lanjut. Berdasarkan penelitian, tanaman air seperti enceng gondok dapat dimanfaatkan untuk menyerap bahan pencemar di dalam air.
Pencemaran udara
Tulisan ini mengetengahkan sekilas pandang mengenai pencemaran udara. pengertian, pengaruhnya terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan manusia serta teknologi terbaru untuk menguranginya. Semakin pesatnya kemajuan ekonomi mendorong semakin bertambahnya kebutuhan akan transportasi, dilain sisi lingkungan alam yang mendukung hajat hidup manusia semakin terancam kualitasnya, efek negatif pencemaran udara kepada kehidupan manusia kian hari kian bertambah.
    Pencemaran udara adalah masuknya limbah ke dalam udara yang mengakibatkan fungsi udara turun sehingga tidak mampu lagi mendukung aktifitas manusia. Pencemaran udara disebabkan oleh partikel debu,asap kendaraan dan dari cerobong asap industri dan gas kimia dari industri kimia.

Sumber pencemaran udara dapat dogolongkan menjadi 2, yaitu :
-    Sumber bergerak
-    Sumber tidak bergerak

a.    Pencemaran dari sumber bergerak, misalnya disebabkan oleh emisi dari kendaraan bermotor,
terutama bila pembakaran dalam mesin kendaraan tersebut sudah tidak efisien.
b.    Pencemaran dari sumber tidak bergerak, misalnya asap dari sisa pembakaran pabrik.
Pencemaran udara dapat menimbulkan berbagai dampak antara lain:
Gangguan kesehatan
•    Debu dari pabrik (mis : pabrik semen) dapat terhirup manusia dan menimbulkan penyakit
pneumokoniosis/ sesak napas.
•    Gas-gas emisi kendaraan bermotor maupun carobong pabrik (misalnya karbondioksida, metan,
klorofluorokarbon, oksida nitrogen, dsb) akan menimbulkan penipisan lapisan ozon/ozone depleting.
•    Gas-gas asam misalnya asam sulfat, asam klorida dan asam nitrat dapat menimbulkan terjadinya
hujan asam/acid rain.

Pencemaran Tanah

     Definisi pencemaran tanah adalah : Masuknya limbah ke dalam tanah yang mengakibatkan fungsi tanah turun (menjadi keras dan tidak subur) sehingga tidak mampu lagi mendukung aktivitas manusia.
Sumber-sumber pencemaran tanah dapat berasal dari domestik, industri maupun pertanian.
-    limbah domestik misalnya buangan dapur yang mengandung minyak/lemak bila secara terus-menerus
dibuang ke media tanah akan menyebabkan pori-pori tanah tertutup dan tanah menjadi keras
-    limbah industri yang belum diolah bila dibuang ke media tanah juga akan merusak tanah, misalnya limbah pabrik tahu yang bersifat asam akan merusak tanah.
-    Aktifitas pertanian berupa pemupukan dengan pupuk kimia buatan merupakan faktor terbesar yang menyebabkan kerusakan struktur tanah pertanian.




                                                           Gbr 2. Pencemaran Tanah

     Tercemarnya tanah pada akhirnya membawa dampak bagi manusia. Tanah pertanian yang telah mengalami kerusakan (berubah struktur dan susunan kimiawinya) menjadi keras, produktifitas lahan pun akan menurun (ditunjukkan dengan hasil panen yang semakin menurun dari tahun ke tahun.

Kamis, 26 April 2012

Sesar


1. Pengertian Sesar


Sesar (fault) merupakan bidang rekahan atau zona rekahan pada batuan yang sudah mengalami pergeseran (Williams, 2004:76). Sesar terjadi sepanjang retakan pada kerak bumi yang terdapat slip di antara dua sisi yang terdapat sesar tersebut (Williams, 2004:259).

Beberapa istilah yang dipakai dalam analisis sesar antara lain
a. jurus sesar (strike of fault) adalah arah garis perpotongan bidang sesar dengan bidang horisontal dan biasanya diukur dari arah utara.
b. kemiringan Sesar (dip of fault) adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang horisontal, diukur tegak lurus strike.
c. net slip adalah pergeseran relatif suatu titik yang semula berimpit pada bidang sesar akibat adanya sesar.
d. rake adalah sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike slip (pergeseran horisontal searah jurus) pada bidang sesar.


Gambar. Bagian-bagian Sesar

Keterangan gambar tersebut adalah
α = dip
β = rake of net slip
θ = hade = 90o – dip
ab = net slip
ac = strike slip
cb = ad = dip slip
ae = vertical slip = throw
de = horizontal slip = heave

Dalam penjelasan sesar, digunakan istilah hanging wall dan foot wall sebagai penunjuk bagian blok badan sesar. Hanging wall merupakan bagian tubuh batuan yang relatif berada di atas bidang sesar. Foot wall merupakan bagian batuan yang relatif berada di bawah bidang sesar.

Gambar. Hanging wall dan foot wall.

2. Ciri-ciri Sesar

Secara garis besar, sesar dibagi menjadi dua, yaitu sesar tampak dan sesar buta (blind fault). Sesar yang tampak adalah sesar yang mencapai permukaan bumi sedangkan sesar buta adalah sesar yang terjadi di bawah permukaan bumi dan tertutupi oleh lapisan seperti lapisan deposisi sedimen.

Pengenalan sesar di lapangan biasanya cukup sulit. Beberapa kenampakan yang dapat digunakan sebagai penunjuk adanya sesar antara lain

a. adanya struktur yang tidak menerus (lapisan terpotong dengan tiba-tiba)
b. adanya perulangan lapisan atau hilangnya lapisan batuan.
c. kenampakan khas pada bidang sesar, seperti cermin sesar, gores garis.
d. kenampakan khas pada zona sesar, seperti seretan (drag), breksi sesar, horses, atau slices, milonit.
e. silisifikasi dan mineralisasi sepanjang zona sesar.
f. perbedaan fasies sedimen.
g. petunjuk fisiografi, seperti gawir (scarp), scarplets (piedmont scarp), triangular facet, dan terpotongnya bagian depan rangkaian pegunungan structural.

Kenampakan-kenampakan tersebut tidak harus semua tampak di lapangan sebagai syarat adanya sesar. Beberapa kenampakan diantaranya yang tampak di lapangan sudah dapat digunakan untuk menentukan adanya sesar di lokasi tersebut.

Dalam geologi struktur, dikenal beberapa terminologi untuk menunjukkan daerah sesar.


(a)                       (b)                    (c)
Gambar. Terminologi pada daerah sesar: (a) (bidang) sesar; (b) zona sesar; dan (c) zona shear.

3. Klasifikasi Sesar

Klasifikasi sesar dapat dibedakan berdasarkan geometri dan genesanya.

a. Klasifikasi geometris
1) Berdasarkan rake dari net slip.


a) strike slip fault (rake=0o)

b) diagonal slip fault (0o< rake <90o)
c) dip slip fault (rake=90º)

2) Berdasarkan kedudukan relatif bidang sesar terhadap bidang perlapisan atau struktur regional.

a) strike fault (jurus sesar sejajar jurus lapisan)
b) bedding fault (sesar sejajar lapisan)
c) dip fault (jurus sesar tegak lurus jurus lapisan)
d) oblique/diagonal fault (menyudut terhadap jurus lapisan)
e) longitudinal fault (sejajar struktur regional)
f) transversal fault (menyudut struktur regional)

3) Berdasarkan besar sudut bidang sesar.

a) high angle fault (lebih dari 45o)
b) low angle fault (kurang dari 45o)

4) Berdasarkan pergerakan semu

a) normal fault (sesar turun)
b) reverse fault (sesar naik)

5) Berdasarkan pola sesar

a) paralel fault (sesar saling sejajar)
b) en chelon fault (sesar saling overlap dan sejajar)
c) peripheral fault (sesar melingkar dan konsentris)
d) radial fault (sesar menyebar dari satu pusat




b. Klasifikasi genetis

Berdasarkan orientasi pola tegasan yang utama (Anderson, 1951) sesar dapat dibedakan menjadi

1) sesar anjak (thrust fault) bila tegasan maksimum dan menengah mendatar.
2) sesar normal bila tegasan utama vertikal.
3) strike slip fault atau wrench fault (high dip, transverse to regional structure) bila tegasan utama maksimum dan minimum mendatar, terdiri atas
a) sinistral atau left-handed strike slip fault
b) dextral atau right-handed strike-slip fault

Istilah thrust fault menurut Billings (1977) digunakan untuk sesar naik dengan dip sesar kurang dari 45o, bila lebih dari 45o disebut reverse fault. Istilah overthrust dipakai untuk sesar naik dengan dip landai atau hampir datar.