Kamis, 26 April 2012

Sesar


1. Pengertian Sesar


Sesar (fault) merupakan bidang rekahan atau zona rekahan pada batuan yang sudah mengalami pergeseran (Williams, 2004:76). Sesar terjadi sepanjang retakan pada kerak bumi yang terdapat slip di antara dua sisi yang terdapat sesar tersebut (Williams, 2004:259).

Beberapa istilah yang dipakai dalam analisis sesar antara lain
a. jurus sesar (strike of fault) adalah arah garis perpotongan bidang sesar dengan bidang horisontal dan biasanya diukur dari arah utara.
b. kemiringan Sesar (dip of fault) adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang horisontal, diukur tegak lurus strike.
c. net slip adalah pergeseran relatif suatu titik yang semula berimpit pada bidang sesar akibat adanya sesar.
d. rake adalah sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike slip (pergeseran horisontal searah jurus) pada bidang sesar.


Gambar. Bagian-bagian Sesar

Keterangan gambar tersebut adalah
α = dip
β = rake of net slip
θ = hade = 90o – dip
ab = net slip
ac = strike slip
cb = ad = dip slip
ae = vertical slip = throw
de = horizontal slip = heave

Dalam penjelasan sesar, digunakan istilah hanging wall dan foot wall sebagai penunjuk bagian blok badan sesar. Hanging wall merupakan bagian tubuh batuan yang relatif berada di atas bidang sesar. Foot wall merupakan bagian batuan yang relatif berada di bawah bidang sesar.

Gambar. Hanging wall dan foot wall.

2. Ciri-ciri Sesar

Secara garis besar, sesar dibagi menjadi dua, yaitu sesar tampak dan sesar buta (blind fault). Sesar yang tampak adalah sesar yang mencapai permukaan bumi sedangkan sesar buta adalah sesar yang terjadi di bawah permukaan bumi dan tertutupi oleh lapisan seperti lapisan deposisi sedimen.

Pengenalan sesar di lapangan biasanya cukup sulit. Beberapa kenampakan yang dapat digunakan sebagai penunjuk adanya sesar antara lain

a. adanya struktur yang tidak menerus (lapisan terpotong dengan tiba-tiba)
b. adanya perulangan lapisan atau hilangnya lapisan batuan.
c. kenampakan khas pada bidang sesar, seperti cermin sesar, gores garis.
d. kenampakan khas pada zona sesar, seperti seretan (drag), breksi sesar, horses, atau slices, milonit.
e. silisifikasi dan mineralisasi sepanjang zona sesar.
f. perbedaan fasies sedimen.
g. petunjuk fisiografi, seperti gawir (scarp), scarplets (piedmont scarp), triangular facet, dan terpotongnya bagian depan rangkaian pegunungan structural.

Kenampakan-kenampakan tersebut tidak harus semua tampak di lapangan sebagai syarat adanya sesar. Beberapa kenampakan diantaranya yang tampak di lapangan sudah dapat digunakan untuk menentukan adanya sesar di lokasi tersebut.

Dalam geologi struktur, dikenal beberapa terminologi untuk menunjukkan daerah sesar.


(a)                       (b)                    (c)
Gambar. Terminologi pada daerah sesar: (a) (bidang) sesar; (b) zona sesar; dan (c) zona shear.

3. Klasifikasi Sesar

Klasifikasi sesar dapat dibedakan berdasarkan geometri dan genesanya.

a. Klasifikasi geometris
1) Berdasarkan rake dari net slip.


a) strike slip fault (rake=0o)

b) diagonal slip fault (0o< rake <90o)
c) dip slip fault (rake=90º)

2) Berdasarkan kedudukan relatif bidang sesar terhadap bidang perlapisan atau struktur regional.

a) strike fault (jurus sesar sejajar jurus lapisan)
b) bedding fault (sesar sejajar lapisan)
c) dip fault (jurus sesar tegak lurus jurus lapisan)
d) oblique/diagonal fault (menyudut terhadap jurus lapisan)
e) longitudinal fault (sejajar struktur regional)
f) transversal fault (menyudut struktur regional)

3) Berdasarkan besar sudut bidang sesar.

a) high angle fault (lebih dari 45o)
b) low angle fault (kurang dari 45o)

4) Berdasarkan pergerakan semu

a) normal fault (sesar turun)
b) reverse fault (sesar naik)

5) Berdasarkan pola sesar

a) paralel fault (sesar saling sejajar)
b) en chelon fault (sesar saling overlap dan sejajar)
c) peripheral fault (sesar melingkar dan konsentris)
d) radial fault (sesar menyebar dari satu pusat




b. Klasifikasi genetis

Berdasarkan orientasi pola tegasan yang utama (Anderson, 1951) sesar dapat dibedakan menjadi

1) sesar anjak (thrust fault) bila tegasan maksimum dan menengah mendatar.
2) sesar normal bila tegasan utama vertikal.
3) strike slip fault atau wrench fault (high dip, transverse to regional structure) bila tegasan utama maksimum dan minimum mendatar, terdiri atas
a) sinistral atau left-handed strike slip fault
b) dextral atau right-handed strike-slip fault

Istilah thrust fault menurut Billings (1977) digunakan untuk sesar naik dengan dip sesar kurang dari 45o, bila lebih dari 45o disebut reverse fault. Istilah overthrust dipakai untuk sesar naik dengan dip landai atau hampir datar.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar